Jombang - Kesadaran kritis haruslah dijalankan secara berjalama'ah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Qs. Ali Imran ayat 104 yang artinya, "Dan hendaklah ada segolongan ummat yang menyeru kepada
kebajikan, mencegah kemunkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung". Ayat ini tak lain juga salah satu hal yang menggerakkan KHA. Dahlan untuk mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah pada 1912 silam.
Dalam konteks pelajar kekinian, kesadaran kritis secara berjamaah menjadi hal yang tak dinafikkan lagi. Untuk menjawab berbagai permasalahan seputar advokasi pelajar ditengah himpitan kedzaliman terhadap pelajar, diantaranya ketidakadilan UN, biaya pendidikan yang membumbung tinggi, akses pendidikan yang tak merata, atau sederet kedzaliman lain direaksi oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur dengan menyelenggarakan Workshop Advokasi dan Administrasi di Jombang, Sabtu s.d. Ahad, 30 April s.d. 1 Mei 2011 lalu.
Bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Jombang, para peserta yang hadir dari PD IPM di seluruh penjuru Jawa Timur tampak antusias mengikuti materi demi materi yang disampaikan oleh narasumber.
Selain membangkitkan kesadaran kritis berjamaah di kalangan pelajar, acara itu secara "1 paket" juga bertujuan untuk memberikan penyadaran bahwa organisasi yang profesional berkemajuan salah satu faktor kuncinya adalah tertibnya manajemen administrasi. @nf
Minggu, 01 Mei 2011
Workshop Administrasi & Advokasi PW IPM Jatim
Written by Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur
Nuun, Walqolami Wamaa Yas Thuruun | Nuun, Demi Pena dan Sgala yang Dituliskannya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar