AD (728x90)

_

Kamis, 23 Februari 2012

Haramnya Berpecah Belah Dalam Organisasi.

Oleh: Ipmawan Zuhri (Sekbid PIP IPM Jawa Timur)
Kita sebagai sesama mukmin diwajibkan oleh Allah untuk bersatu dan tidak boleh berpecah belah. apa lagi saling bermusuh-musuhan dengan sesama mukmin. Allah sudah memberikan tahdir (warning) kepada kita sebagaimana dalam firmannya di surat Ali-Imron 103. Bismillahirohmanirrohim..









Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)

Imam Ibnu Katsir di dalam kitabnya tafsirnya menenrangkan bahwa Dia (Allah) memerintahkan mereka (umat Islam) untuk berjama’ah dan melarang perpecahan. Dan telah datang banyak hadits, yang (berisi) larangan perpecahan dan perintah persatuan. Mereka dijamin terjaga dari kesalahan manakala mereka bersepakat, sebagaimana tersebut banyak hadits tentang hal itu juga. Dikhawatirkan terjadi perpecahan dan perselisihan atas mereka. 
Sedangkan Imam Asy-Syaukani dalam kitabnya Fathul Qodir menerangkan ayat ini bahwa Allah memerintahkan mereka (umat Islam) bersatu di atas landasan agama Islam, atau kepada Al Qur’an. Dan melarang mereka dari perpecahan yang muncul akibat perselisihan di dalam agama.” 

Tentu kita sebagai anak muda Muhamamdiyah memahami ayat tsb,  Tapi tak jarang banyak terjadi perpecahan di dalam tubuh organisasi kita. Bukankah sejak awal kita sudah berikrar didalam senandung yang setiap hari kita ucapkan, Bersatu berpadu menjalin ukhuwah di dalam ikatan pelajar Muhammadiyah...dst. tapi faktanya justru berpecah belah, apakah kata tsb hanya sekedar sebatas di lidah kita?
 
Langkah Kita Menuju Persatuan Ikatan.
1. Taat kepada pemimpin. Pemimpin laksana nahkoda yang akan menentukan arah kemanakah bahtera akan berlayar. kita sebagai anggota di dalam organisasi wajib patuh dan taat kepada pemimpin kita. dengan catatan selama ia memerintahkan kita kepada kebaikan. kebaikan disini dalam artian adalah perintah yang tidak melanggar syari'at. lalu bagaimana jika pemimpin tersebut memerintahkan kita anggotanya kepada keburukan? sebagaimana dalam kaidah ushul, Laa tho'ata ila fi ma'siyatillah (Tidak ada ketaatan kepada kemaksiatan kepada Allah). Di dalam  Al-Qur'an sendiri banyak sekali anjuran-anjuran untuk mentaati seorang pimpinan. sebagiman di dalam surat An-Nisa 59. Bismillahirohmanirrohim..
 






Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS An Nisa’:59).

2. Saling memahami dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Pemimpin dan anggotanya wajib memiliki rasa saling memahami dan pengertian. terkadang kita cenderung mementingkan ego masing-masing. Tidak mau jika tidak pendapatnya. Merasa pendapatnya saja yang benar. Ini yang sebenarnya yang harus kita buang jauh-jauh dari ikatan kita. selain saling memahami. kita juga dianjurkan untuk saling mengingatkan dalam kebenaran (Islam). Sebagaimana dalam firman Allah  Surat Al-Ashri ayat 3.
"Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".

3. Senantiasa melakukan koreksi diri (mutaba'ah)
Sebagai individu muslim kita harus senantiasa melakukan koreksi diri. Dalam konteks kepemimpinan ikatan, pemimpin dan para anggotanya juga harus melakukan koreksi (mutabaah) atas apa yang telah dilakukannya di dalam ikatan. Apakah yang sudah dilakukannya selama ini sudah benar sesuai dengan kaida-kaidah organisasi?

4. Jauhkan rasa iri, dengki, sombong dan tidak ikhlas.
Syaithan tidak henti-hentinya menggangu kita, dalam kondisi apapun ia selalu bisa saja menggoda kita. dengan berbagai cara apapun. terutama melalui penyakit hati. Iri, dengki, sombong, tidak ikhlas dan masih banyak yang lain yang harus kita jauhkan dari hati kita.

Semoga tulisan ini bisa menjadi cemeti terhadap apa yang kita lakukan di ikatan kita tercinta ini. dan menjadikan ikatan kita menjadi ikatan yang satu, jauh dari permusuhan dan perpecahan. Wallahu'alam bis showab. Nuun WalQolami wamaysturun.

Written by

Nuun, Walqolami Wamaa Yas Thuruun | Nuun, Demi Pena dan Sgala yang Dituliskannya

 

© 1435 H | 2014 M. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur - Created by PIP IPM Jawa Timur