AD (728x90)

_

Senin, 30 Desember 2013

Opening Ceremony KONPIDA IPM Jawa Timur


Lamongan, 28 Desember 2013 STIKES Muhammadiyah Lamongan Konferensi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur dibuka oleh Sekda Kabupaten Lamongan. Di acara pembukaan itu diikuti oleh 450 peserta dan penggembira dari PD IPM Se Jawa Timur dan dari PC, PR IPM Se Kabupaten Lamongan. Aula STIKES Muhammadiyah terpenuhi sesak oleh kader-kader IPM Jawa Timur, diiringi oleh Kesenian Perkusi dari SMP Muhammadiyah 2 Surabaya yang meraih Juara di Muhammadiyah Talent Competition di Surabaya, Tak hanya itu saja, Atraksi Tapak Suci Ponpes Al Mizan Lamongan juga menggembirakan acara Pembukaan Konferensi Pimpinan  Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur itu.

Acara Konpida ini dihadiri oleh Fida Afif dan Rombongan PP IPM, Sekda Kabupaten Lamongan Bapak Zuqronur Efendi, Ayahanda Ir. H. Tamhid Mashudi PWM Jawa Timur.
dalam sambutan Ayahanda Tamhid " Ikatan Pelajar Muhammadiyah meraih penghargaan OKP Terbaik itu sangat pantas sekali karena Pelajar Muhammadiyah atau IPM adalah pelajar yang Ikhlas | (gal)

sekda kab. lamongan

ipmawan fida afif (ketua pp ipm)

ipmawan a. nurefendi fradana (ketua pw ipm jawa timur)

ayahanda ir.h. tamhid mashudi (pwm jawa timur)

Kamis, 26 Desember 2013

IPM SMAM 2 dan SMKM 3 Jombang Gelar class meeting pasca UAS


 
Class meeting adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi hari-hari luang setelah ujian. Kegiatan ini juga sering dilakukan disekolahan yang lain pada umumnya.
Tujuan dari classmeeting tersebut adalah dapat mempererat tali pertemanan antara satu kelas dengan kelas yang lainnya, selain itu  juga dapat menumbuhkan rasa sportifitas dalam sebuah perlombaan untuk mencapai sebuah kemenangan.
Karena acara ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi di sekolah, kami pimpinan ranting IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH mangadakan class meeting disekolah kita SMA/SMK Muhammadiyah Mojoagung. Kegiatan ini bermula pada pemikian bidang ASBO yang diketui oleh Rosalia Ramadhani siswi dari kelas XI ipa. Dan memang classmeeting ini juga program kerja yang sudah dirancang sejak jauh-jauh hari.Untuk lebih memantapkan acara ini, 2 minggu sebelum pelaksanaan ujian, kami mengadakan rapat pembentukan panitia dan susunan acaranya. Ternyata kami menyepakati dalam classmeeting ini ada  lomba yang diadakan yakni bola voly, bola basket, dan futsal.
Kemudian stelah ujian, sebelum mendekati pelaksanaan acara kami melakukan berbagai persiapan seperti membersihkan lapangan, mengecat gawang dan lain-lain. Tetapi meskipun acara ini IPM yang mengadakan ternyata ada dari teman-teman di luar panitia ikut serta membantu persiapan classmeeting tersebut, partisipasi mereka sangat membantu dalam acara ini mereka adalah siswa dari kelas XI TKJ SMK Muhammadiyah 3 MojoagungKetika persiapan sudah selesai, pada tanggal 17,18, 19 desember 2013 kami memulai acara yang sudah kami rencanakan. Meskipun sempat ada halangan di final pertandingan alhamdulillah acara tetap berjalan dengan lancar, dan akhirnya pemenang sudah dapat ditentukan pada tanggal 19 desember 2013 dan inilah pemenangnya : 


·         Basket putra x tkj B dari SMK Muhammadiyah 3 Mojoagung
·         basket putri xi ipa dari SMA Muhammdiyah 2 mojoagung
·         voly putra xi tkj dari SMK Muhammadiyah 3 Mojoagung
·         voly putri xi ips dari SMA Muhammdiyah 2 mojoagung
·         futsal xi tkj SMK Muhammadiyah 3 Mojoagung

Senin, 16 Desember 2013

Video Calon Peserta PDPM Nasional PP IPM From Jawa Timur













Calon Peserta Pelatihan Da'i Pelajar Muhammadiyah Nasional Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Tahun 2013. PDPMN 2013. PP IPM. | This Name Dzaina Dzuun Ni'mah Anggota Bidang Kajian Dakwah Islam Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur.

This Video

Turnamen Futsal, IPM Kota Kediri Bawa Pulang Gelar Juara 1

Mojosari, 15 Desember 2013. Babak Semi Final Turnamen Futsal PW IPM Jawa Timur di gelar. Team yang masuk antara lain Kota Kediri Team 1 dan Team 2, Kota Pasuruan dan Kabupaten Sumenep. 4 Team itu bertanding untuk merebutkan gelar juara. Tak menyangka bahwa IPM Kota kediri yang berjargon IPM Kota Kediri Miber menggaet juara 1 turnamen Futsal IPM Jawa Timur di Mojokerto. Rasa Lelah yang sejak tanggal 14 Desember pagi sampai malam tenaga dikuras habis untuk bertanding hilang sudah ditutupi rasa bahagia dan bangga akan gelar juara 1 yang diterimanya. Hadiah diserahkan langsung saat itu juga untuk piala Juara pertama yang diberi dari Dispora Provinsi Jawa Timur ini diserahkan saat Konferensi Pimpinan Daerah IPM Jawa Timur di Lamongan akhir bulan ini Oleh Gubernur Jawa Timur. dan Gelar Juara ke 2 diambil oleh Kota Pasuruan dan Juara ke 3 di ambil oleh Kabupaten Sumenep. (gal)

Perdana, Opening Turnamen Futsal IPM Se Jawa Timur

Foto Team PD IPM Se Jawa Timur Saat Pembukaan
Mojosari, 14 Desember 2013 Mojosari Mojokerto dibanjiri oleh Kader-kader IPM Se Jawa Timur untuk mengikuti Turnamen Futsal IPM Se Jawa Timur yang diadakan oleh PW IPM Jawa Timur dari tanggal 14 - 15 Desember 2013 di Ozy Cafe and Futsal Mojosari. Agenda Pembukaan Turnamen ini dihadiri oleh Ayahanda PDM Kab. Mojokerto, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur dan Segenap Jajaran PW IPM Jawa Timur. Dalam Sambutannya Ketua umum PW IPM Jawa Timur " Aktivis dan Mantan Aktivis di IPM harus terampil, maka dengan PW IPM Jawa Timur mengadakan Turnamen futsal ini dalam rangka mencapai itu maka konteks dakwah yang baru ini akan menjadi tolak ukur untuk kedepan, tunamen futsal ini akan kita selenggarakan secara rutin, syukur kalau 1 tahun sekali Insya Allah " Ucapnya dalam sambutan saat pembukaan. "Turnamen Futsal ini adalah ladang untuk menjalin silaturahmi antar kader Muhammadiyah yakni IPM agar selalu kompak dalam berdakwahnya" Ucap Ketua PDM Kab. Mojokerto Sekaligus membuka Turnamen Futsal IPM Se Jawa Timur itu. Dengan Iman dan Aqlak saya Menjadi Kuat Tanpa Iman dan Aqlak saya Menjadi Lemah. (gal)


Sabtu, 16 November 2013

Resepsi Milad Muhammadiyah ke 104 dan Launching MBC

Surabaya,  di Jalan A. Yani tergaungkan suara sang surya sedang dinyanyikan oleh para Perjuang Muhammadiyah. Ya pada tanggal 16 November 2013 bertepatan pada hari Sabtu PW Muhammadiyah Jawa Timur atau PWM Jatim menggelar resepsi Milad ke 104 H Muhammadiyah dan peresmian Gedung Muhammadiyah Bussines Center yang terdiri dari 3  Ruko yang pertama dibuat untuk EmDe Cafe dan yang kedua dan ketiga dibuat untuk Surya Mart. MBC (Muhammadiyah Bussines Center) ini terdiri dari 3 Lantai yang bagaimana lantai pertama untuk bisnis center, lantai ke 2 adalah tempat meeting atau ruang pertemuan hall. dan lantai ke 3 digunakan untuk amal usaha Muhammadiyah Jawa Timur dalam hal ini sudah di tempati oleh DMU (Daya Matahari Utama). Tak hanya Resepsi Milad dan Peresmian MBC saja dalam hal ini PWM juga menerima sumbangan berupa 1 unit Mobil Alphard VelFire dari pengusaha-pengusaha muda Muhammadiyah di Jawa Timur. 



Dalam resepsi ini dihadiri beberapa orang penting yakni Para Pimpinan PWM Jawa Timur, Ketua PP Muhammadiyah Bapak Prof. Din Syamsudin dan Pak Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo. Pada Sambutannya Pakde karwo memberikan beberapa sumbangan yang berupa informasi-informasi penting salah satunya yakni " Jawa Timur akan menjadi penguasa perdagangan 50% di Indonesia maka dari itu Muhammadiyah Jawa Timur sangat di nanti untuk segera bergabung" ucapnya. dan tak kalah Pak din Syamsudin juga memberikan sambutannya " Muhammadiyah Jawa Timur akan dijadikan Contoh atau Prototype dalam berwirausaha untuk seluruh Wilayah Muhammadiyah di Indonesia agar semua Pimpinan WIlayah Muhammadiyah juga terrangsang untuk berwirausaha, dan kalau di TNI ada Intruksi Jendral, maka di Muhammadiyah ada Intruksi Harian Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk PWM Jawa Timur yakni harus mendirikan Surya Mart disetiap daerah di Jawa Timur" Ucapnya, Setelah memberikan sambutannya pak Din diMinta untuk meresmikan EmDe Cafe dan Surya Mart. (gal)

Sabtu, 09 November 2013

Rekaman Pembukaan Tanwir I Nasyiatul 'Aisyiyah di Surabaya

Bagi Teman-teman Ipmawan dan Ipmawati atau saudara-saudara sekalian yang tidak bisa hadir dalam pembukaan Tanwir I Nasyiatul 'Aisyiyah di Aula PW Muhammadiyah Jawa Timur tanggal 3 November kemarin bisa download di sini :)

https://www.dropbox.com/sh/b6kvvias9p1mzbx/GnUpCtpuJe

Agar bisa memutar rekaman Pembukaan TANWIR Nasyiatul Aisyiyah ke 1 ini disarankan:

1. Memakai GOM Playyer. Ini dikarenakan GOM Playyer mampu memutar file audio yang berekstens .3GA File. Winamp, Windows Media Playyer belum bisa memutar file .3GA
2. Bila belum menginstall GOM Playyer, segera menginstallnya.
3. Bila tidak punya master GOM Playyer, silahkan mengconvertnya sendiri ke file mp3 ya? Karena kesibukan jadi belum sempat meng-convert ke bentuk ekstenksi mp3  dengan menggunakan software converter yang mendukung.

Minggu, 03 November 2013

Tanwir 1 Nasyiatul Aisyiyah Galakkan Program Advokasi Yang Ramah Perempuan dan Anak

Surabaya – Pembukaan Tanwir 1 Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) semarak dengan hadirnya Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin serta dihadiri pula oleh ratusan peserta Nasyiah dari seluruh Pimpinan Wilayah NA se Indonesia hari Ahad Siang (3/11/2013) di lantai 3 Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Din hadir bersamaan dengan Gubernur Jawa Timur, Sukarwo berserta seluruh jajaran Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Hadir Pula Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan DPP IKatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiah Norma Sari, SH, M.Hum mengatakan dalam sambutannya sesuai dengan tema Tanwir I NA tahun ini yakni Pengarusutamaan Advokasi perempuan dan anak melalui pendidikan profetik, NA tengah menggalakkan program ramah anak dan perempuan. “NA adalah aktifis yang mengutamakan keluarga akan tetapi mampu melaksanakan masalah-masalah dilingkungan sosial masyarakat, dengan program ramah anak dan perempuan,  maka nantinya putri-putri nasyiah akan berkembang menjadi perempuan yang lebih kuat, bersama dengan anak-anak mereka” ujar Norma Sari yang juga Dosen Universitas Ahmad Dahlan Jogja ini.
Sementara itu Din Syamsuddin menegaskan bahwa Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan bagian dari AMM, harus berada di garda terdepan dalam dakwah pencerahan Muhammadiyah, kaderisasi AMM harus menjadi nafas gerakan politik dakwah dan politik amar ma’ruf nahi munkar.
Din menambahkan Program ramah anak dan perempuan hendaknya dikembangkan menjadi ramah dalam artian rahmah dan marwah. “Gerakan ini dapat dimulai amal usaha pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah maupun yang dikelola Aisyiyah maupun Nasiyatul Aisyiyah. (mona/dzar)
Sumber : www.muhammadiyah.or.id

Senin, 28 Oktober 2013

Alhamdulillah! IPM Kembali Meraih Penghargaan Organisasi Kepemudaan (OKP) Berprestasi Terbaik Nasional Tahun 2013

487608_518442228250447_127609917_nJakarta - Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah mendapatkan penghargaan sebagai Organisasi Kepemudaan Berprestasi tingkat Nasional 2013. Penghargaan tersebut diberikan Kementrian Olahraga dan Kepemudaan Republik Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2013 kemarin.
Tahun sebelumnya, Ikatan Pelajar Muhammadiyah juga mendapat penghargaan yang sama sebagai Organisasi Kepemudaan Berprestasi tingkat nasional pada tahun 2011 dan mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN TAYO Award.
Dalam Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke 18 di Palembang beberapa waktu yang lalu, Mantan Menpora Andi Malarangeng sempat menegaskan bahwa IPM layak mendapatkan penghargaan sebagai sebagai OKP terbaik tingkat nasional. “Saya senang karena IPM mempunyai aktivitas yang terus berjalan, mempunyai publikasi yang luar biasa, saya juga senang karena IPM fokus pada pengembangan pemuda pada tingkat pelajar” Ujarnya.
Dan kini Ikatan Pelajar Muhammadiyah meraih lagi penghargaan OKP beprestasi tingkat nasional tahun 2013. Informasi tersebut sempat menjadi trending topic di beberapa situs jejaring sosial. Ipmawan Achmad Rosyidi, Kabid Organisasi PP IPM melalui akun facebooknya mengatakan “Alhamdulillah IPM terpilih kembali menjadi Organisasi Kepemudaan terbaik tingkat pertama tingkat nasional tahun 2013″. Selain itu juga Danik Eka Rahmaningtyas, Ketua Umum PP IPM tahun 2010-2012 melalui akun facebooknya juga mengatakan “Selamat dan sukses IPM terpilih kembali sebagai OKP terbaik tahun 2013″.

AKSI DAMAI IPM “SUMPAH PEMUDA”

Gambar
Muhammdiyah (IPM) Bojonegoro menggelar aksi damai, Minggu (27/10/2013). Aksi damai ini dilakukan dengan cara longmarch dari Masjid Attaqwa Jalan Teuku Umar Bojonegoro menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro.Aksi yang diikuti sekitar 400 pelajar IPM dari 12 cabang ini difokuskan dalam Kota Bojonegoro. Para peserta aksi membawa spanduk-spanduk bertuliskan kalimat-kalimat bernilai nasionalisme. Menurut Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Teguh Arifiyanto aksi damai ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, yang saat ini mulai memudar. 

“Sebelum aksi ini digelar, kami menanyakan kepada 10 pelajar tentang kapan sumpah pemuda diperingati, dan hasilnya sangat mengejutkan hanya 3 dari 10 pelajar yang tahu bahwa sumpah pemuda itu diperingati pada 28 Oktober,” jelas Teguh.

Untuk itu ia berharap dengan aksi ini, pelajar IPM pada khususnya bisa menghayati makna sumpah pemuda serta bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Usai menyuarakan aksinya didepan Gedung DPRD, aksi longmarch dilanjutkan ke Jalan Mastumapel- Imam Bonjol- AKBP Soeroko dan kembali ke Masjid Attaqwa.(dikutip dari blokbojonegoro.com)

Minggu, 27 Oktober 2013

Rekom untuk Muktamar IPM XIX Di Jawa Timur

Sebagai syarat administrasi untuk menjadi tuan rumah Muktamar ke XIX Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dari Pemerintah sampai Pimpinan Muhammadiyah dan Ortom sudah memberikan rekomendasinya untuk pelaksanaan Muktamar ke XIX Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jawa Timur. Berikut cuplikannya.

GUBERNUR JAWA TIMUR
PW MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR
REKOMENDASI DARI ORTOM-ORTOM MUHAMMADIYAH

PW PEMUDA MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR

PW NASYIATUL 'AISYIYAH JAWA TIMUR

DPD IMM JAWA TIMUR

KWARTIL WILAYAH HIZBUL WATHAN JAWA TIMUR

PIMWIL II TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR

PW 'AISYIYAH JAWA TIMUR




REKOMENDASI DARI MUHAMMADIYAH KOTA SURABAYA
PD MUHAMMADIYAH KOTA SURABAYA

MAJLIS DIKDASMEN PDM KOTA SURABAYA










Senin, 14 Oktober 2013

Story Of Idul Adha

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam. Berikut ini akan saya jelaskan sejarah singkat dari pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.
Nabi Ibrahim as, melaksanakan perintah ilahi itu dengan tulus, namun Allah berkehendak lain. Perintah ilahi berikutnya datang dan Ibrahim diperintah untuk melepaskan Ismail dan menyembelih seeokor binatang kurban yang telah dipersiapkan oleh Allah sebagai gantinya. Pada hari itu diperingati peristiwa kurban

Peristiwa yang terjadi di masa lalu itu adalah kisah penuh pelajaran. Kisah kepasrahan mutlak dan ketundukan penuh kepada kehendak Allah. Karena itu kisah tersebut diabadikan oleh Allah dalam syariat yang diturunkan-Nya berupa berbagai manasik haji. Dalam syariat Islam tanggal 10 Dzulhijjah diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha yang berarti hari raya kurban.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan shalat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah shalat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.
Pada hari ini, jemaah haji yang melaksanakan ibadah haji bergerak menuju Mina setelah melakukan wukuf di padang Arafah dan mabit di Muzdalifah. Di Mina, mereka melakasanakan lempar Jumrah Aqabah lalu menyembelih binatang kurban. Semua itu dilakukan mengikuti jejak Nabi Ibrahim as yang menyembelih binatang kurban setelah beliau berhasil melewati ujian terberat dengan perintah Allah untuk menyembelih anaknya yang tercinta, Ismailas.
 
Sumber : www.kumpulansejarah.com

Minggu, 13 Oktober 2013

IPM Daerah Se-Jawa Timur Merapat Sukseskan Rencana Muktamar IPM XIX

Surabaya - Seluruh jajaran Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Se-Jawa Timur hari ini Ahad, 13 Oktober 2013 merapat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal IV Surabaya. Seluruh jajaran Pimpinan Daerah IPM Se-Jawa Timur bertekad untuk mensukseskan rencana Muktamar yang insyaallah akan diselenggarakan di Jawa Timur, sesuai dengan hasil dari Konpiwil IPM di Padang beberapa waktu yang lalu bahwa IPM Jawa Timur mengajukan menjadi calon tuan rumah Muktamar IPM ke XIX pada tahun 2014.
Ipmawan Nur Effendi Fradana, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur dalam pidato iftitahnya menyampaikan bahwa ada kerinduan dari Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah Muktamar IPM ke XIX, terakhir kalinya Muktamar IPM diselenggarakan di Jawa Timur pada tahun 1972.
Ipmawan Affan Al-Asgaf, selaku Ketua Tim Persiaapan Muktamar dalam pengantarnya yang menggebu-gebu menyemangati seluruh jajaran Pimpinan Daerah IPM Se-Jawa Timur untuk turut mensukseskan kegiatan akbar IPM. Seharusnyalah IPM Jawa Timur menunjukkan eksistensinya karena mengingat selama ini IPM Jawa Timur adalah salah satu barometer gerakan IPM di Indonesia, ujarnya .

Seluruh jajaran Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhamamdiyah se-Jawa Timur juga memberikan dukungannya secara tertulis dengan tanda tangan dan stempel resmi terkait rencana Muktamar IPM ke XIX yang rencananya akan diselenggarakan di Jawa Timur. Yang meskipun dalam selanjutnya akan melalui proses verifikasi oleh PP IPM. (sz)
(sumber : sangpencerah.com)
Foto terkait
Suasana Rapat PD IPM Se-Jatim
Ipmawati Eny, Ketum PD IPM Nganjuk memberikan dukungannya

Rakordasi IPM Jawa Timur, Sukseskan Muktamar XIX di Jawa Timur


Surabaya, 13 Oktober 2013. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur melaksanakan sebuah Rapat Koordinasi dan Konsolidasi di Kantor PW Muhammadiyah Jawa Timur Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya. dalam agenda ini PW IPM akan membahas Agenda-agenda terdekat PW IPM, yakni KONPIDA (Konferensi Pimpinan Daerah), Gerakan 1000 Pena (Lomba Nulis Surat Untuk Gubernur Jawa Timur), Kompetisi Futsal ASBO Semarak Milad Muhammadiyah dan Menjelang Konpida IPM Jawa Timur, dan Pelatihan Fasilitator. Tak hanya itu saja, kali ini juga akan membahas rencana Muktamar IPM ke XIX di Jawa Timur, melalui forum ini berbagai dukungan dari Pimpinan Daerah IPM Se Jawa Timur di berikan ke Pimpinan Wilayah, dengan ini Pimpinan Daerah Menandatangani surat dukungan untuk Muktamar XIX IPM dilaksanakan di Jawa Timur.

Selasa, 08 Oktober 2013

Polling Calon Tuan Rumah Muktamar IPM : Sementara IPM Jawa Timur Memimpin

Saat Konpiwil Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Padang Sumatra Barat beberapa waktu yang lalu, PW IPM Jawa Timur, PW IPM Jawa Barat, PW IPM Kalimantan Timur dan PW IPM Sulawesi Selatan telah mencalonkan diri menjadi tuan rumah Muktamar IPM ke XIX yang insyaallah akan diselenggarakan tahun depan. Persiapan, gaung dan gema menuju kegiatan akbar tersebut telah ramai di perbincangkan di jejaring sosial facebook dan twitter.
Seperti yang sudah di lansir oleh website resmi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (www.ipm.or.id), Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengadakan polling siapa kandidat yang layak untuk menjadi tuan rumah Muktamar IPM ke XIX.
Hasil sementara saat ini ketika sangpencerah.com mengunjungi website tersebut, PW IPM Jawa Timur sementara memimpin dengan perolehan suara 116 voters (90%), disusul PW IPM Jawa Barat dengan 9 voters (9%), PW IPM Kalimantan Timur 3 voters (2%) dan terakhir PW IPM Sulawesi Selatan dengan 1 voters (1%). Untuk hasil sementara PW IPM Jawa Timur masih memimpin dengan perolehan voters terbanyak. Anda tertarik untuk ikut voting? silahkan klik link ini. (sz)
 
sumber : www.sangpencerah.com


Minggu, 06 Oktober 2013

H. Chaerul Umam, Sutradara Besar itu Telah Pergi

JAKARTA—Setelah beberapa waktu mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Sineas Senior, Sutradara Besar milik Muhammadiyah, H. Chaerul Umam dipanggil Allah SWT, Kamis (3/10) sore. Kepergian Sutradara Kenamaan Indonesia ini, mengagetkan banyak pihak, dan meninggalkan duka mendalam pada segenap Bangsa Indonesia. Saat ini, jenasah Almarhum, disemayamkan di aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, sebelum dishalatkan siang nanti sehabis Shalat Jumat di Masjid At Taqwa PP Muhammadiyah Jl Menteng raya 62 Jakarta.
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sangat kuat memegang prinsip beragama pada setiap karyanya, sehingga sosok seperti Almarhum, dikenal terakhir melalui sebuah film besar dan laris milik novelis Habiburrachman El Shirazy  berjudul "Ketika Cinta Bertasbih" ( 2008). Film ini menjadi film terakhir almarhum, setelah sekian lama berkecimpung di dunia perfilman, dan dunia seni lainnya. Tak terhitung lagi berapa jumlah sinetron, teather, maupun produk seni panggung yang lain, karena hampir sepanjang hidupnya, mantan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah ini dihabiskannya dengan berkarya.
Tidak seperti yang lain, almarhum adalah sosok unik. Selain nama besarnya sudah dikenal luas, almarhum tetap bisa berkarya dengan menjadi sutradara besar hingga usia sepuh dan hingga akhir hayatnya. Beberapa sinetron bahkan masih digarapnya tahun lalu, di RCTI, dan sehabis Lebaran tahun ini juga masih ada beberapa sinetron yang sudah akan dikerjakan untuk segera diproduksi.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, sehabis dari Vatikan Kamis (4/10) berencana membezuk almarhum, namun ajal  telah menjemput lebih awal kepada almarhum Chaerul Umam. Sehingga, semalam Din langsung menuju rumah duka.
“Kita kehilangan seniman Muslim terbesar saat ini,”ujar Din kepada wartawan yang mencegatnya.
Sementara itu, saat ini ratusan pelayat telah memenuhi aula PP Muhammadiyah untuk mendoakan dan menshalatkan jenasah almarhum. Hadir diantaranya Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Ustadz Yusuf Mansur, Putu Wijaya, Embi C. Noer, Taufik Ismail, Anwar Abbas, Adi Kurdi, Jenny Rachman, Igo Ilham, dan banyak seniman yang pernah bekerjasama dan bekerja dengan almarhum semasa hidup.
Selamat Jalan Sutradara Besar Indonesia!...(mst)

sumber : www.muhammadiyah.or.id

Empat PW IPM Berlomba-lomba Siapkan Diri Jadi Tuan Rumah Muktamar IPM XIX 2014


Surabaya - Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur (IPM Jatim) tawarkan diri menjadi tuan rumah Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ke XIX (2014). Pascaterselenggaranya Konpiwil IPM di Padang - Sumatra Barat (27-30/9/2013) yang lalu, IPM Jawa Timur mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke XIX. Tidak hanya IPM Jawa Timur saja, beberapa PW IPM lain juga mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Muktamar IPM ke XIX, diantaranya ialah IPM Jawa Barat, IPM Sulawesi Selatan dan IPM Kalimantan Timur.
Jumat siang (4/10/2013) Ipmawan dan Ipmawati IPM Jawa Timur segera melakukan audiensi dengan para Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur terkait pelaksanaan event akbar tersebut, sekaligus menyampaikan hasil-hasil keputusan Konpiwil IPM kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Sebagaimana yang direlease oleh laman resmi IPM Jatim (www.ipmjatim.or.id) bahwa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur memberikan restu dan dukungan secara penuh atas rencana pelaksanaan Muktamar IPM ke XIX yang rencananya bertempat di Jawa Timur.
Selain itu dukungan juga mengalir dari alumni-alumni IPM, Slamet Hariyanto alumni IPM Jatim. Lebih lanjut Slamet mengatakan bahwa Muktamar IPM diselenggarakan di Jawa Timur pertama kalinya pada tahun 1972, Apabila Muktamar ke XIX ini diselenggarakan di Jawa Timur, maka ini untuk kedua kalinya Muktamar diselenggarakan di Jawa Timur.
Ketua Umum PW IPM Jatim, Nureffendy Fradana mengatakan bahwa Muktamar III IPM tahun 1972 adalah Muktamar IPM pertama kalinya diselenggarakan di Jawa Timur. Ada kerinduan mendalam dari pelajar Muhammadiyah Jawa Timur. "Muktamar XIX adalah momentum bagi Jawa Timur yang memiliki basis massa besar untuk menunjukkan kapasitasnya. Selain itu, show of force ke publik merupakan agenda penting bagi IPM dewasa kini" ujarnya
 
PP IPM Masih Seleksi Tuan Rumah Muktamar IPM ke XIX
Seperti yang diketahui bahwa ada 4 pimpinan wilayah IPM yang mengajukan diri menjadi tuan rumah Muktamar IPM ke XIX, yakni PW IPM Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. “Bahwa masing-masing PW IPM masih lolos seleksi administrasi tahap pertama, jadi masih ada waktu untuk setiap PW IPM menyelesaikan persyaratan lainnya dan tahap-tahap selanjutnya, sehingga PP IPM bisa segera menetapkan dan menyiapkan perangkat-perangkat Muktamarnya” ujar Sekretaris Jendral PP IPM, Fajar Febriansyah.
“Setelah semua persyaratan terpenuhi, nanti akan kami bentuk tim survey mengenai lokasi Muktamar, yang hasilnya kemudian akan kami sampaikan”, tambahnya. (dzar)

sumber : www.muhammadiyah.or.id

Jumat, 04 Oktober 2013

Alhamdulillah, PWM Merestui Muktamar XIX IPM di Jatim !!

Gelerar suara Pelajar Muhammadiyah se Nusantara ini sudah mulai menyentuh para kader-kader IPM di Indonesia, Ya Muktamar IPM adalah ajang permusyawaratan terbesar se Indonesia di IPM. dengan hal ini PW IPM Jawa Timur Mencalonkan diri sebagai tuan rumah untuk Ajang itu, sudah dilakukan berbagai persiapan sejak selesainya agenda Konpiwil di Padang. Banyak sekali dukungan yang di lontarkan di grub media social Facebook yang baru saja di buat "Muktamar XIX Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jawa Timur" pasca konpiwil kemarin, dimulai dari Aktivis IPM se Indonesia sampai Alumni IPM dari periode-periode yang dulu mendukung penuh agar Muktamar IPM ini dilaksanakan di Jawa Timur yakni di Kota Pahlawan Surabaya.

Setelah melihat semangat para kawan-kawan IPM dan Alumni, PW IPM melakukan Audiensi dengan PW Muhammadiyah Jawa Timur dan terucap Syukur kawan-kawan PW IPM karena PWM Mendukung penuh akan terselenggaranya Muktamar ke XIX IPM ini di Jawa Timur, berbagai argumen dari PWM kepada teman-teman IPM Jatim " PWM merestui sepenuhnya Muktamar XIX IPM di Jatim,  dan Persiapan matang harus sudah dimulai dari sekarang, silahkan Persembahkan yg terbaik untuk muktamar ini, Show of force seluruh potensi yg ada di Muhammadiyah Jatim utk mensukseskan Muktamar XIX IPM ini. dan Terucaplah Selamat datanag Kawan-kawan para penerus Bangsa Pelajar Muhammadiyah Se Nusantara untuk mengkuningkan Kota Surabaya Jawa Timur. (gal)

Selasa, 01 Oktober 2013

Hari Batik Nasional, Napak Tilas Batik di Jawa Timur


Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Bisa dikatakan perkembangan batik berasal dari Jawa Timur (Majapahit adalah kerajaan besar di Jawa Timur). “Namun dalam beberapa catatan, pengembangan batik m).Ilai dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram (Jawa Tengah), yang meruntuhkan Kerajaan Majapahit, kemudian pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing. Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh ibu-ibu tetangga dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita, ibu rumah tangga, untuk mengisi waktu senggang.
Seni batik meluas menjadi milik rakyat Indonesia, terutama Jawa, setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar 1920. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pergerakan Muslim yang juga pedangang batik untuk melawan perekonomian Belanda.

Maka tidak heran jika potensi kerajinan batik di Jawa Timur menyebar di seluruh kabupaten kota. Hampir seluruh daerah Jawa Timur ditemukan sentra kerajinan batik meski hanya skala kecil. Batik yang diproduksi oleh sentra-sentra industri di Jawa Timur ini memiliki ciri khas masing-masing yang seeara kasat mata bisa dibedakan. Umumnya masing-masing pengrajin menampilkan motif alam sekitarnya.
Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit, maka batik berkembang di sini. Batik juga berkembang di Tulungagung sebagai daerah pengembangan Kerajaan Majapahit saat itu. Tulungagung yang sebagian wilayahnya rawa-rawa (Bonorowo), saat itu dikuasai oleh Adipati Kalang, yang tidak mau tunduk kepada Kerajaan Majapahit.

Daerah pembatikan di Mojokerto sekarang terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Di luar Kabupaten Mojokerto, batik juga ditemukan di Jombang.

Waktu krisis ekonomi 1930an, pengusaha batik Mojokerto ikut lumpuh. Pengusaha-pengusaha batik di Sidoarjo, yang kebanyakan rumahan, bangkrut. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi saat Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.
Mojokerto sebelumnya dikenal dengan batik Kalangbret, yang coraknya hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta: dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Tempat pembatikan yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu di Mojokerto adalah Desa Majan dan Simo. Batik Majan juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan zaman peperangan Pangeran Diponegoro 1825. Warna babaran batik Majan dan Simo dikenal unik, merah menyala (yang diperoleh dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom.

Daerah Ponorogo pada awal abad XX juga dikenal sebagai daerah batik yang dalam pewarnaannya menggunakan nila yang tidak luntur. Akibat batik cap kasar diproduksi secara missal yang dikenal dengan batik cap mori biru, pasaran batik cap kasar Ponorogo terkenal seluruh Indonesia.
Mojokerto, Jombang, Tulungagung, dan Ponorogo yang tidak begitu dikenal dalam peta industri batik, sampai sekarang masih ada sisa jejak kerajinan batik. Batik masih berkembang di Sidoarjo, Madura, Tuban, Blitar, Banyuwangi dan daerah-daerah lainnya.

Batik Madura, memiliki cirri khas dengan motif batik pantai dengan warna cenderung gelap, merah gelap, bahkan dipadukan dengan warna hitam yang merupakan warna yang disukai oleh masyarakat Madura.
Batik Sidoarjo menampilkan motif udang dan ikan serta dedaunan, tapi juga menampilkan warna gelap. Sementara batik Surabaya lebih mengarah pada motif bebas imprisonis meski tetap natural dengan warna-warna terang, abu-abu atau coklat cerah.

Demikian juga Kota Malang, Jawa Timur, juga tidak mau ketinggalan dalam usaha pelestarian batik. Batik yang diproduksi para pembatik di kota pendidikan itu memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain. “Motifnya juga tidak jauh-jauh dengan lambang Kota Malang, cerabut ‘rambut singa’ kata penggagas batik di Kota Malang Ny. Heri Peni Suparto.

Selain rambut singa yang menjadi identitas Batik Malangan, tugu Kota Malang yang menjadi lambang kota tersebut juga tidak boleh ditinggalkan. Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait di Jawa Timur, namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat di daerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata. Tidak salah jika perkembangan batik di Mojokerto dan Tulungagung pada masa kemudian lebih dipengaruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.
“Perkembangan batik di Jawa Timur cenderung lambat, namun bukan berarti tidak berkembang”, kata Zainal.

Diketahui, batik-batik produk Jawa Timur, terutama Madura, masuk ke pasar luar negeri melalui pengusaha batik dari Yogyakarta.
Batik yang sempat diklaim milik negara lain kini mulai kembali kembali menjadi milik masyarakat Indonesia sepenuhnya, setelah pada 2 Oktober 2009 diakui secara resmi oleh UNESCO yang menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity). Pengakuan Unesco itu ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari batik nasional yang kembali membangkitkan semangat nasionalisme dan ekonomi para pengusaha batik di Indonesia.

Perkembangan batik di berbagai wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur saat ini cukup signifikan. Ini ditandai dengan bermunculnya industri skala ini kro kecil maupun skala rumah tangga yang terus menghasilkan produk dengan motif dan pewarnaan khas yang dipengaruhi oleh karakter daerah masing-masing.

Source From : jawatimuran.wordpress.com

Jumat, 27 September 2013

KONPIWIL IPM 2013 Dibuka dengan Tarian Khas Minangkabau


Peserta Konpiwil 2013 Saat Pembukaan
Padang, Sumatera Barat, 28 September 2013 Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah  mempunyai agenda besar yakni KONPIWIL (Konferensi Pimpinan Wilayah). Kegiatan yang dihadiri oleh Pimpinan Wilayah IPM seluruh Indonesia ini dibuka pada tanggal 28 September 2013 di Aula Pemprov Sumatera Barat. Acara opening ceremony ini dihadiri oleh Bapak Alfitrah Salam, Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gubernur Sumatera Barat, Agung Danarto Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Bapak H. Mahyeldi Wakil Walikota Padang. 

Konpiwil kali ini mengambil tema "Membumikan Gerakan Ilmu untuk Pelajar Berkemajuan" dengan diiringi penampilan-penampilan dari pelajar Sumbar dan dihiasi dengan tarian-tarian khas Minangkabau. Saat ini IPM Jawa Timur mengirimkan 5 utusan untuk menghadiri kegiatan tersebut. Kegiatan yang intinya akan membahas peraturan dan arah kebijakan PP IPM untuk 1 tahun kedepan ditentukan saat ini, dan membahas berbagai urgent yang ada di wilayah se Indonesia tak itu saja, dalam konpiwil inilah Pimpinan Wilayah di beri kesempatan untuk mengajukan menjadi Tuan Rumah Muktamar ke XIX yang akan di selenggarakan tahun depan nanti. (gal)

Tarian Khas Menghiasi Pembukaan Konpiwil IPM 2013
Regu Paduan Suara saat Pembukaan Konpiwil IPM 2013








Sang Presiden IPM Membreikan Sambutan

Senin, 23 September 2013

DUET, Workshop Advokasi IPM Jawa Timur dan Pelantikan IPM Kab. Kediri 2012-2014

 
Pare Kediri , Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur pada tanggal 13-15 September 2013 menyelenggarakan agenda kerjanya yaitu Workshop Advokasi yang diadakan di SMAM 1 Pare Kab. Kediri. Agenda yang diadakan 3 hari 2 malam itu membahas sebuah poros pergerakan pelajar bagaimana agar pelajar tetap kritis inovatif dan tetap pada tempatnya dalam hakikatnya ini adalah Ideologi pergerakan.


Agenda ini secara resmi di buka oleh Ayahanda Bapak Slamet Majlis Hukum dan HAM PWM Jawa Timur. Tak hanya itu Agenda Pembukaan Workshop Advokasi ini juga di agendakan Pelantikan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kab. Kediri Periode 2012-2014. Pengurus baru yang dinahkodai oleh Arif Amirudin. Semoga memimpin Kab. Kediri menjadi lebih baik dari periode sebelumnya.

Rabu, 11 September 2013

800 Generasi Muda Muhammadiyah Digembleng Dakwah Kepanduan



Drum Band Hizbul Wathan
SURYA Online, LAMONGAN-Sebanyak 800  siswa yang tergabung dalam anggota kepanduan Hizbul Wathan (HW) dibekali pola berdakwah yang dikemas dalam acara perkemahan dan silaturrahim di Lapangan Jatih Putih Solokuro, Selasa (10/09/2013)  petang.
Selama dua hari,  anak-anak Muhammadiyah ini bukan hanya mengikuti kegiatan kepanduan, namun juga berbagai kegiatan dakwah.
Ketua Pelaksana Perkemahan, Muhammad Ith’am mengungkapkan, sangat penting untuk mengenalkan dakwah sejak dini. “HW selama ini dalam perjalanannya telah menjadi sarana dakwah yang ampuh karena dilakukan dalam wadah kepanduan. Sehingga harapannya, anggota HW akan memiliki kepribadian yang baik dan bertaqwa kepada Allah SWT, “tegasnya.
Diungkapkannya, selama dua hari, peserta perkemahan akan mengikuti berbagai kegiatan. Seperti pawai ta’aruf, tartil Al-Qur’an dan berbagai kegiatan kepanduan. Pesertanya terdiri dari tingkat pandu Athfal (siswa Madrasah Ibtidaiyah) dan Pengenal (siswa Madrasah Tsanawiyah) dari Cabang Solokuro dan Laren.
Sementara itu,  Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi yang membuka acara ini menaruh harapan besar agar anggota HW bisa menjadi penerus pemimpin bagi Islam. Juga agar bisa muncul da’i dan mubaligh  yang menjadi lokomotif penggerak bagi gerakan Muhammadiyah.
           
“Ikuti perkemahan ini dengan ceria sehingga tumbuh kemandirian. Apalagi sejumlah pemimpin besar telah lahir dari rahim HW ini, seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman, “ kata Yuhronur.

Siswa SMP Muhammadiyah 12 Gresik Ciptakan Alat Nyalakan Lampu via Ponsel


SURYA Online, GRESIK - Dua siswa SMP Muhammadiyah 12 Gresik Kota Baru (GKB),  Gresik menciptakan alat menyalakan dan mematikan lampu melalui ponsel berbasis internet, Jumat (6/9/2013).
Dua siswa tersebut Mohammad Ardika Rifqi dan Muhammad Heaven N Handoko (14). Dua-duanya masih duduk di bangku kelas sembilan atau kelas tiga.
Menurut mereka alat tersebut terinspirasi saat ikut lomba. Dalam lomba tersebut mereka berjumpa dengan teman dari sekolah lain yang membuat alat menyalakan dan mematikan lampu langsung dari ponsel.
Tetapi alat ciptaan dua siswa SMP 12 GKB ini sangat berbeda. Alatnya diberinama 'Neorologichome' atau 'Neo Pintar Penjaga Rumah'.
Cara kerjanya sangat mudah dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang yang memiliki ponsel pintar berbasis internet, yaitu, dari ponsel pintar membuka buka Web neorologic home. Selanjutnya masukkan perintah melalui Web yang sudah diaktifasi untuk mematikan atau menyalakan lampu.
Pesan yang dikirim melalui Web tersebut terkirim ke server rumah yang sudah diprogram di laptop, selanjutnya perintah akan diproses dengan ardino (Alat mikro prosesor sebagai pengubah digital menjadi aksi), selanjutnya lampu akan menyala atau mati sesuai perintah di ponsel.
"Pengetahui ini dari pelajaran Information and Communications Technology (ICT), IPA dan praktek atau aplikatif. Sehingga saat melihat orang-orang sibuk bekerja sampai larut malam. Sementara di rumah tidak ada pembantu, maka bisa menyalakan lampu atau mematikan dari kantor dan perjalanan pulang," kata Rifqi.
Kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB, Isa Iskandar, mengatakan, hasil kemampuan anak-anak ini diharapkan bisa bermanfaat di masyrakat, bangsa dan negara.
"Pembelajaran ini sudah dimulai sejak kelas tujuh dan karya produknya dibuat di kelas sembilan," kata Isa saat mendampingi siswa-siswany

Jumat, 23 Agustus 2013

Mengapa Tidak Berjilbab?

REPUBLIKA.CO.ID, Ustaz Muhammad Arifin Ilham
Saat Ramadhan yang lalu, perwajahan wanita muslim di negeri ini tampak anggun dan lebih Islami. Terutama di media kaca. Mereka (terutama para selebritas) terlihat lebih salihah. Karena ada jilbab (hijab) di wajahnya.
Namun setelah bulan rahmat tersebut berlalu, wajah asli mereka terihat lagi. Aurat mereka ditampakkan kembali. Karena itu bagi sebagian orang jilbab terkesan hanya untuk Ramadhan atau kegiatan keagamaan lainnya.

Di luar itu, jilbab pantasnya diletakkan kembali dan dimasukkan ke lemari kembali. Naudzubillah. Jika dikonfirmasi kepada mereka yang berjilbab saat Ramadhan namun dilepas setelah itu, paling tidak inilah beberapa alasannya.

Pertama, kalau mengenakan hijab, nanti kecantikannya tertutup, terus laki-laki yang ingin melihat wajah aslinya, akan menahan nafsunya. Kalau terus ditahan nafsunya, itu bisa meledak dan ia melampiaskannya dengan melakukan pelecehan!

Nah, pemecahannya, ya berarti harus buka hijab(?). Seandainya jalan pemecahan itu benar, tentu Amerika dan negara-negara barat akan menjadi negara yang paling kecil kasus perkosaan dan pelecehan terhadap wanita di dunia.

Namun pada kenyataannya tidak demikian, bahkan menurut buku Crime in USA terbitan FBI, dikatakan setiap enam menit sekali terjadi kasus pemerkosaan di sana.

Kedua, belum mantap hatinya. Boleh saja benar alasan tersebut, tapi mohon dengan alasan ini hendaknya bisa membedakan antara dua hal. Yakni antara perintah Allah dengan perintah manusia.

Jika perintah itu datangnya dari manusia, maka bisa salah dan bisa benar. Adapun jika perintah itu dari Allah, tidak ada alasan bagi manusia untuk mengatakan, "Saya belum mantap."

Bila masih mengatakan hal itu bisa saja dikatakan keislamannnya belum mantap, padahal ia mengetahui perintah tersebut dari Allah, hal tersebut menyeretnya pada bahaya yang sangat besar, yakni keluar dari agama-Nya, sementara dia tidak menyadarinya.

Dengan begitu berarti ia tidak percaya dan meragukan kebenaran perintah tersebut. Perintah untuk berhijab (kerudung) ada pada QS: Al-Ahzab, ayat  59.

Alasan lain, dikemas diplomatis. “Sebenarnya aku sih pengen banget pake hijab, tapi kalau Allah belum memberiku hidayah. Aku mesti bagaimana? Alasan ini sebenarnya dalih yang menyeret dalam kekeliruan yang nyata.

Kami ingin bertanya: "Bagaimana Ukhti tahu Allah belum memberimu hidayah?" Hidayah itu datangnya dari Allah, namun kita wajib berusaha untuk mendapatkannya. Tanpa ada usaha tidak mungkin ada hasil.  (Sumber: Republika)

Jumat, 26 Juli 2013

Rakorwil Bidang Organisasi IPM Jawa Timur


Jumat, 26 Juli 2013. Kegiatan 2 bidang PW IPM Jawa Timur yakni Rakorwil Bidang Organisasi dan

Kamis, 13 Juni 2013

Hadiri Pelatihan 3 Bidang, 3 Ipmawati Jatim Berangkat Ke Jakarta


Peserta TOR Jurnalistik PP IPM

Jakarta–Dalam rangka memujudkan program bidang yang sudah ditetapkan oleh pengurus Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhamadiyah (PP IPM) 

Jumat, 07 Juni 2013

Selamat Mengemban Amanah! Pelantikan PD IPM Kota Kediri Periode 2013-2014

Kota Kediri  -  Alhamdulillah, dengan mengucap syukur atas nikmat yang di berikan oleh Allah SWT, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Kediri pada tanggal 26 Mei 2013 telah resmi dilantik. Terpillih Ipmawan Alfi sebagai ketua,
Ipmawati Devita Ratnasari sebagai sekretaris dan Ipmawan Aan Eko sebagai bendahara dalam Musyawarah Daerah yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
Dalam pelantikan ini, Pimpinan daerah IPM Kota Kediri dilantik langsung oleh PW IPM Jatim dalam hal ini diwakili oleh Ipmawan Wahyi Ba’dal Fitri (Kabid Pengkajian Ilmu Pengetahuan PW IPM Jatim), Pelantikan laksanakan di Aula PDM Kota Kediri dengan dihadiri oleh PDM Kota Kediri, PD Aisyiyah Kota Kediri, PD Pemuda Muhammadiyah Kota Kediri, PC dan PR IPM se-kota kediri, dan  undangan yang turut hadir yakni dari PD IPM Ponorogo, PD IPM Gresik, PD IPM Blitar, dan PD IPM Kab.Kediri. Pelantikan terlaksana sukses lancar dengan di meriahkan oleh   seni bela diri dari Panti Putra Muhammadiyah, band musik, seni rebana dari SMP Muhammadiyah 2 Kota Kediri dan beberapa pertunjukan yang lain.
Dalam sambutannya Ipmawan Alfi, ketua PD IPM Kota Kediri terpilih periode 2013-2015 bahwa menjadi amanah seorang pemimpin itu sungguh sangat berat, maka dari itu ia meminta dukungan dari semua fihak.  Beliau menganalogikan bahwa pemimpin itu seperti ibu jari, yang tanpa kehadiran dari jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking, keberadaan ibu jari sesungguhnya tidak memiliki makna jika tdk di dukung oleh semuanya. Begitupun pula pemimpin jika tdk didukung oleh semua elemen anggotanya sesungguhnya tdk memiliki arti dan makna. Karena esensi dari kepemimpinan itu adalah persatuan. “Saya tidak mungkin bisa melakukan apa-apa untuk PD IPM Kota Kediri tanpa bantuan dari berbagai fihak” ujar Ipmawan Alfi.
Sementara itu Ketua PDM Kota Kediri, Ayahanda Hari Widyasmoro dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses atas di lantiknya Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhamamdiyah Kota Kediri periode 2013-2014, “Saya bangga bisa menyaksikan generasi-generasi penerus perjuangan Muhammadiyah, selamat untuk IPM”  imbuhnya.
Semoga bisa membawa kearah yang lebih baik untuk PD IPM Kota Kediri! (http://ipmkoked.blogspot.com)

 

© 1435 H | 2014 M. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur - Created by PIP IPM Jawa Timur