AD (728x90)

_

Selasa, 13 Maret 2012

Sejarah Muhammadiyah di Ponorogo

Ponorogo - Pada tahun 1922 Muhammadiyah berdiri di Ponorogo. Jauh sebelum berdirinya Muhammadiyah di tempat ini, telah terjadi proses interaksi dua pihak antara. Di Ponorogo, hadir dua orang pendatang, yaitu mubaligh dari Solo bersama Kyai Bisri dan seorang pedagang dari Jogjakarta bernama Turki, yang sering sholat di langgar wetan pasar. Keduanya memberi informasi tentang adanya organisasi di Muhamamdiyah yang dipimpin oleh KH Ahmad Dahlan di Jogjakarta. Informasi ini menarik perhatian Kasan Muhammad dan dua orang pemuda asli Ponorogo bernama Kasro Diwiryo (menantu Kasan Muhamamd) dan Ali Diwiryo. Pada 1922, KH Ahmad Dahlan berkunjung ke Ponorogo atas undangan CSI. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Kasan Muhammad dan kedua orang pemuda aktivis pengajian pemuda 'wetan pasar' itu. Mereka berkeinginan untuk mendalami seluk beluk mendirikan Muhammadiyah. Akhirnya mereka mengutus Karyo Diwiryo menemui KH Ahmad Dahlan di Jogjakarta.
KH Ahmad Dahlan memberi petunjuk dan syarat-syarat untuk mendirikan sebuah ranting Muhammadiyah. Kedua pemuda itu bekerja keras untuk mengumpulkan orang-orang yang sepaham, paling tidak ada 20 orang, dan kemudian mereka memilih tujuh orang untuk menjadi pengurus. Muhamamdiyah Ponorogo akhirnya resmi berdiri pada 22 Februari 1922 dengan surat keputusan dari hoofdbestuur Muhamamdiyah No.22/1922. Selanjutnya pada 1927 Ranting Muhamamdiyah Ponorogo berubah status menjadi cabang, berdasarkan Surat Keputusan Hoofdbestuur Muhammadiyah No.087/PD/68-71.
Dari uraian diatas, para tokoh yang berusaha keras untuk mendirikan Muhammadiyah di Surabaya, Kepanjen, Blitar, Sumberpucung dan Ponorogo pada 1921 dan 1922, dapat disebut sebagai perintis (as-sabiqunal awwalun)  berdirinya Muhamamdiyah di Jawa Timur.
[diambil dari buku Menembus Benteng Tradisi Sejarah Muhammadiyah Jawa Timur 1921-2004]

Written by

Nuun, Walqolami Wamaa Yas Thuruun | Nuun, Demi Pena dan Sgala yang Dituliskannya

 

© 1435 H | 2014 M. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur - Created by PIP IPM Jawa Timur