REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto
Mulyadi menghimbau masyarakat tidak memilih partai politik yang
melibatkan anak-anak dalam kampanye. Sebab menurutnya pelibatan anak
dalam kampanye merupakan bagian dari kekerasan terhadap anak.
"Kami mengimbau agar jangan memilih parpol yang melakukan kekerasan
anak dan membiarkan terjadinya mobilisasi anak," kata Seto di Kompleks
Parlemen Senayan, Kamis (30/3).
Seto mengatakan pelibatan anak dalam kampanye bukan bagian dari
pendidikan politik. Pelibatan anak-anak dalam kampanye lebih mendekati
eksploitasi politik. Hal ini karena dalam kampanye banyak kegiatan yang
bertendensi kekerasan seperti menjelekan lawan politik dan hiburan
seronok di atas panggung.
"Anak tidak boleh diajak kampanye. Itu kontra produktif. Mereka
menilai kampanye, penuh kekerasan, menyanyi di panggung kampanye,"
ujarnya.
Dalih anak tidak bisa ditinggal sendiri di rumah ditolak Seto. Dia
mengibaratkan seorang tentara yang pergi perang juga tidak mengajak anak
dan istrinya ke medan perang. "Ya jangan ikut kampanye, memang kalau
tentara mau perang anak istri ikut perang? Tidak bener dong," katanya.
Dari pengalaman sebelumnya, Seto menyatakan ada anak-anak yang
meninggal dalam kampanye. Dia meminta Bawaslu peduli dengan persoalan
ini. "Intinya memberdayakan masyarakat sendiri untuk melindungi
anak-anak," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar